Pelatihan Membatik Tehnik Ecoprint
Eka_ 06 Desember 2020 14:24:44 WIB
Girimulyo SIDA_ Pelatihan Membatik dengan tehnik Ecoprint dilaksanakan pada Minggu ( 6/12 ) bertempat di kios baru Girimulyo. Acara ini dihadiri oleh 10 ibu perwakilan dari Girimulyo dengan Narasumber ibu Erna.
Ecoprint lebih pada teknik menata daun. Pembuatannya slow process, karena dari awal kita harus mengenal jenis daun dan zat warna alami. Zat warna alam didapat dari daun Jati, daun lanang, Bunga waru, bunga keningkir , secang, akasia. Kalau kita memakai zat kimia harus edible. Zat kimia yang digunakan seperti FA, FE, zat kapur, dan aluminium asetat.
Proses membuat batik dengan teknik ecoprint bisa dikatakan cukup mudah, namun diperlukan ketelitian dan kesabaran yang tinggi. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat pola daun dan menempelkannya pada kain. Daun yang sudah ditempel pada kain ditutup dengan kain lain, kemudian ditutup dengan plastik dan digulung. Proses terakhir adalah pengukusan yang memakan waktu sekitar 1,5 jam.
- Daun, ranting, kulit kayu atau kelopak bunga untuk cetakan pola/motif batik. Pada umumnya yang sering digunakan adalah dedaunan, yang sekaligus berfungsi sebagai pewarna antara lain daun papaya, saun singkong, daun jati, daun ketela, klengkeng merah, daun waru, daun jambu biji, kesumba dan tetumbuhan lain yang bentuk dan warnanya bisa di “copas” kan ke kain polos. Yang WAJIB diperhatikan, dedaunan atau bahan motif lainnya dalam kondisi masih segar.
- Kain polos. Adapun jenis kain yang disarankan untuk dijadikan bahan membatik eco print adalah jenis kain yang berasa dari serat alami karena bisa menyerap warna dengan baik, seperti kain-kain: katun, linen, goni, kulit kayu, kain tenun serat nanas, kain mori yang halus (primisisima, voilissima, berkolissima, dll), kain sutera, kain rayon, dan masih banyak lagi jenis kain yang bisa digunakan untuk batik eco print ini.
- Larutan tawas yang digunakan untuk proses fiksasi dan mordanting yang merupakan finishing dalam pembuatan batik eco print, bisa dikatakan jika tahap ini sangat menentukan kualitas warna yang menempel pada kain. Proses mordanting menjadi tahapan akhir untuk memperkuat/ mempertegas warna pada kain sehingga menghasilkan kerataan dan ketajaman warna yang baik. Selain itu, mordanting juga berperan untuk fiksasi warna yaitu warna motif kain akan bertahan lama (tidak mudah memudar).
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |