Kalurahan Girimulyo

“Paket Komplit”  Pondok Pesantren Tri Mulyo Jati

Pondok  pesantren  “Tri Mulyo Jati” berada di Rt/Rw  001/ 003 Legundi, Girimulyo, Panggang , Gunungkidul. Arti dari nama Tri Mulyo Jati adalah ” Tiga kemuliaan yang kuat”  karena disini memberikan santrinya 3 ilmu yang bermanfaat semoga  membawa kemuliyaan untuk para santrinya. 3 ilmu yang dmaksudkan dsini adalah Ilmu Agama,ilmu Budaya, dan ilmu umum ( pengetahuan umum).

Pondok pesantren yang didirikan oleh Prof.dr.H.Koentjoro ini, sudah  2thn menjadi tempat berkumpul atau lebih tepatnya menjadi rumah kedua untuk anak – anak / remaja sekitar Desa Girmulyo. Setiap hari jumat – minggu para santri menginap di  pesantren ini.

Pada umumnya, pondok pesantern mengajarkan ilmu agama islam saja, tapi tidak halnya dengan pondok pesantren iini. Disini selain para santri mendalami ilmu agama, mereka juga diajarkan untuk belajar pelajaran umum disekolah mereka, belajar ketrampilan,belajar mencintai dan melestarikan budaya seni.

Pondok pesantren yang di ampu oleh Ustd.Hasyim,Ustd.Saryanto,ustdzh Ngatilah, ustdzh Sudarni ini , saat ini sudah diisi oleh kurang lebih 50 santri dari berbagai dusun dan usia. Mereka pada umumnya tertarik mengikuti pesantren karena ajakan teman – temannya yang sudah lebih dulu masuk belajar di pesantren ini. Selain diajarkan membaca iqro’,membaca al-qur’an,ilmu tajwid,bahasa arab, dan pengetahuan lainya, mereka juga di ajarkan les bahasa inggris oleh Kak Sadewa.

Yang membuat pondok pesantren ini menjadi “paket komplit” nya girimulyo adalah , selain pelajaran tadi, pada hari selasa sore di pondok pesantren ini, para santri diajarkan seni menari bersama ibu sumini. Selain itu, pada hari rabu, juga dberikan ketrampilan menjahit bersama ibu sutarni. Dan satu lagi yang menjadi daya tarik pondok pesantren ini adalan , setiap minggu pagi sebelum para santri meninggalkan pesantren,mereka akan menyajikan gending – gending jawa yang telah mereka kuasai selama belajar di pondok pesantren “tri mulyo jati” ini. Bersama beliau bapak cokro, para santri dengan mahirnya memainkan gamelan yang mereka olah menjadi gending – gending jawa yang sangat apik.